Singkawang Kota Amoy

1:09 AM



Mungkin nama Singkawang masih agak terdengar asing di banyak telinga. Singkawang atau San Keuw Jong, merupakan sebuah kota di utara Pontianak dan terkenal dengan sebutan Kota Amoy. Kok amoy? Karena mayoritas penduduk disini beretnis tionghoa.

Ga pernah kepikiran oleh saya untuk menginjakkan kaki di Kota Amoy, Singkawang. Tapi saya cukup beruntung bisa mengunjungi Kota Amoy dengan gratis. Kok bisa? Jadi begini ceritanya: (percakapan di telpon)
"Halo? Tanggal 4 Juli sabtu kita ke Pontianak ya. Udah di beliin tiket."
"Hah?!?! Ngapain? Kok tiba2 udah di beliin tiket?"
"Iya acara nikahannya om"

Nah jadi intinya saya kesana gratis karna sama keluarga. Iyalah yah gratis ya keleus saya yang bayar 😂  Jadi kalo mau ke Singkawang, naik pesawatnya ke Pontianak dulu yah gaes.

Tibalah harinya kita sekeluarga besar pergi ke Pontianak, lanjut Singkawang.



Setibanya di Pontianak, kita melanjutkan perjalanan ke Singkawang kurang lebih 3-4 jam dengan kondisi jalanan lengang. Gimana sih penampakan kota Singkawang? Menurut saya kota Singkawang itu mirip sama kota-kota kecil di kampung halaman saya di tanah Batak. Bedanya, di tanah Batak banyak Gereja, di sini banyak kelenteng.

Karna tujuan kita ke Singkawang itu bukan untuk jalan-jalan (which is actually kinda sad), jadi hari pertama dihabiskan dengan acara keluarga.

Hari berikutnya adalah hari pernikahan om sayah. Sebenernya si om udah nikah di Jakarta, tapi diadatin di Singkawang dengan menggunakan adat Cina. Sudah liat adat pernikahan Cina kuno belum? Sudah melihat orang Batak di Cina kan belum? Belum kan? Nah...... cekidot~
Saya pikir cuma orang Batak aja yang pestanya tidak akan selesai kalo orang-orangnya belum diusir, ternyata ini lebih uwaw. Dari pagi sampe malam! Warbyasa memang! Akhirnya, demi memanfaatkan waktu agar tidak sia-sia banget, siang kita cabut dari pesta buat jalan-jalan.

Karna waktunya udah sore, kita pun memutuskan untuk pergi ke tempat yang lumayan dekat dengan kota, Danau Biru. Danau Biru ini katanya dulu tempat penambangan tapi sudah tidak digunakan. Masuk ke Danau Biru ini gratis, tapi.......... bisa nemu danaunya aja udah bagus.

Hari ketiga kita manfaatin untuk menjelajah pantai. Pantai yang terkenal di Singkawang itu Pantai Pasir Panjang. Tapi, pantai-pantai di Singkawang itu satu deret dan jaraknya deket bisa dijangkau dengan salto. Jadi bisa untuk update di medsos untuk memamerkan kalo kita jalan-jalan ke banyak pantai, padahal mah deketan =3

Nah setelah pulang dari pantai, kita ga lupa belanja batu kalimantan buat di bikin cincin dan kalung biar ga kalah sama bapak-bapak di Jakarta yg cincinnya segede konde emak-emak.

Sebelum balik ke Pontianak untuk mengejar pesawat ke Jakarta, hari terakhir kita manfaatin untuk kulineran di pasar. Kulinernya yang agak-agak haram nich jadi maapyaw. Katanya yang enak di sini itu nasi campurnya. Akhirnya kita makan nasi campur babi dan bubur babi di pasar babi. Iya....... bahkan nama pasarya aja Pasar Babi. Nasi campurnya ENDEUS, tapi tapi tapi....... ngeliat buburnya sayah agak geli-geli gimoks gitu. Beda banget sama bubur di Jakarta. Buburnya teksturnya tuh udah setengah nasi tapi pake kuah kaya bakso. Nah sayah pun bingung....


Setelah makan, kita mampir ke Rumah Marga Thjia apa Tjhia gitu antara 2 itulah namanya. Dari pasar juga tinggal salto....

Akhirnya sudah saatnya kita kembali ke Pontianak dan pulang ke Jakarta. Tapi masih mampir dulu ke tugu yang suka muncul di buku anak-anak SD, Tugu Khatulistiwa, yang sangat amat teramat panas beut! Mataharinya nyentrik kaya sayah.

Yaudah sih begitu aja. Ciao bella~

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram

Subscribe